Mesjid Azizi Cagar Budaya Indonesia Peninggalan Kesultanan Melayu Langkat

November 19, 2019



Indonesia terkenal dengan hasil alamnya baik di darat maupun di laut. Karena kekayaan alam inilah, tak heran bila dahulu kala bangsa-bangsa asing tergiur ingin menguasai hasil alam dengan menjajah negri tercinta. Beruntung dengan perjuangan para pahlawan kita dan tentu saja atas kuasa Ilahi, bumi pertiwi tetap berada di pangkuan rakyat Indonesia.

Selain kaya akan hasil alamnya, Indonesia juga dikenal dengan beragam suku dan agama. Keanekaragaman suku menghasilkan budaya yang berbeda pula. Setiap budaya mempunyai ciri khas masing-masing. Misalnya seperti bahasa daerah, lagu-lagu daerah, tarian adat, pakaian adat, rumah adat , dan lain-lain. Perbedaan budaya inilah yang kemudian menjadi seni yang indah. Wah, kebayang ya bagaimana kaya nya negara kita. Oleh sebab itu, sebagai generasi penerus, mari kita lestarikan warisan budaya nenek moyang ini dengan merawat cagar budaya yang ada atau pun mempelajari kebudayaan daerah agar identitas budaya Indonesia tidak bergeser ke ala-ala negeri barat atau bahkan musnah. Hmm, jangan sampai kejadian dech ya!

Fotoin kakak saya saat kami singgah ke Mesjid Azizi
Ngomongin soal kebudayaan Indonesia, bangga sekali di dekat kota kelahiran saya terdapat cagar budaya yang masih berdiri megah dan terawat dengan indahnya yaitu Mesjid Azizi. Mesjid Azizi terdapat di kota Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara. Sedangkan kota kelahiran saya adalah Pangkalan Berandan yang berjarak kurang lebih setengah jam dari kota Tanjung Pura. Beberapa sanak saudara masih ada yang tinggal di kota Tanjung Pura ini. Ibu saya saat masa gadisnya tinggal di kota ini juga karena  almarhum/ almarhumah atok dan nenek saya berdomisili di Tanjung Pura. Meskipun tidak lagi tinggal di kota kelahiran, tapi saya selalu berkunjung untuk menjenguk orang tua yang masih tinggal di sana.



Bersama keluarga tercinta. Sambil beribadah, rehat sebentar di Mesjid Azizi

Setiap kali melewati kota ini, beberapa kali menyempatkan diri untuk singgah ke Mesjid Azizi dengan berbagai alasan. Baik hanya sekedar untuk beristirahat atau ingin melaksanakan sholat atau bahkan berziarah ke makam atok, nenek dan uwak-uwak yang biasanya saya lakukan ketika menyambut bulan Ramadhan. Yups, banyak kerabat dan para leluhur kami yang di makamkan di area pemakaman Mesjid ini. Dahulu, atok pernah bercerita bahwa orang tua dari atok dan nenek (kakek dan nenek ibu saya) adalah imam dan bilal Mesjid Azizi. Sehingga mereka punya banyak cerita kenangan dengan bangunan bersejarah ini. Duh..kalau saya mah nggak ada apa-apanya. Hanya tau secuil cerita saja.

Sebagai pengingat, Mesjid Azizi adalah salah satu Cagar Budaya Indonesia. Mesjid Azizi merupakan peninggalan Kesultanan Melayu Langkat. Berdasarkan Wikipedia Indonesia, Mesjid ini mulai dibangun pada tahun 1899. Kemudian selesai dan diresmikan oleh putra Sultan yang bernama Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah pada tahun 1902. Setelah ayahnya meninggal, Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah diangkat menjadi Sultan yang kemudian menjadi Sultan ke- 7 Langkat. Nama Azizi  diambil dari nama Sultan itu sendiri.



Tampak ukiran kaligrafi menghiasi bangunan mesjid

Mesjid ini terletak di jalur lintas yang menghubungkan Medan dan Aceh. Seolah tidak ada bosannya, setiap kali ke mesjid ini saya selalu kagum dan terkesan melihat keindahan bangunannya. Pada bangunan mesjid terasa sentuhan arsitektur kombinasi dari kebudayaan Melayu dan timur tengah. Warna bangunan didominasi warna kuning dan hijau yang merupakan ciri khas warna Melayu. Terdapat banyak kubah pada bangunan mesjid ini. Kubahnya sendiri dicat berwarna hitam. Bangunan mesjid begitu luas dengan pilar-pilarnya yang kokoh. Terdapat teras dengan koridornya yang terhubung masing- masing ke pintu utama mesjid. Di atas pintu juga terlihat jelas ukiran tulisan kaligrafi yang menghiasinya. Terdapat lampu hias gantung yang antik dan hiasan dinding di dalam mesjid. Suasana terasa adem sehingga nyaman sekali berada di sini. Tak heran bila mesjid ini menjadi salah satu tujuan wisata sejarah dan wisata religi tentunya.


Menara Mesjid
Di sekitar mesjid terlihat beberapa menara. Sedangkan pada halaman belakang dan sisi kiri mesjid merupakan area pemakaman. Makam- makam di belakang mesjid adalah pemakaman untuk masyarakat umum sedangkan pemakaman di sebelah kiri mesjid merupakan area makam keluarga Sultan dan kerabatnya. Selain itu di area ini juga terdapat makam Tengku Amir Hamzah, salah satu pujangga ternama di Indonesia.



Pemakaman Umum


Makam Sultan dan keluarga
Senang dan bangga rasanya melihat Mesjid Azizi yang menjadi salah satu Cagar Budaya Indonesia terawat dengan baik. Jadi masyarakat sekitar tidak hanya sekedar mendengar cerita sejarahnya saja tapi juga bisa melihat langsung bukti peninggalan Kesultanan Melayu Langkat yang sangat bernilai ini. Semoga saja Cagar Budaya Indonesia lainnya juga terpelihara dengan baik sehingga tidak musnah dan hanya jadi cerita lalu bagi generasi penerus.

Yuk guys, ikutan kompetisi “Blog Cagar Budaya Indonesia : Rawat atau Musnah! “. Ramaikan kompetisi ini untuk memperkaya tulisan mengenai Cagar Budaya Indonesia yang nantinya bisa dibaca oleh generasi penerus bangsa tercinta.


You Might Also Like

0 comments