sumber gbr : Canva |
Hai moms...
Orang tua
mana sih yang gak dilema melihat kenyataan bahwa anaknya lebih senang pegang
gadget daripada pegang buku ? Inilah realita! Dengan kemajuan jaman tidak bisa
dipungkiri bahwa penggunaan gadget sangat booming dan bendanya pun mudah
didapat. Memang gadget tidak selalu memberikan efek negatif tapi sayangnya para anak kita yang
terlalu keranjingan main gadget sehingga malas pegang buku. Padahal membaca buku bukan sekedar membaca dan mengeja namun sebagai
bekal mereka di masa depan.Sebagai orang tua saya merasa harus lebih ekstra
mencari cara yang asyik untuk pengalihannya.
Pada Selasa, 11 Mei 2021 bersyukur sekali saya bisa mengikuti zoom meeting bersama Blogger Perempuan Network , Let’s Read Indonesia dan teman- teman blogger lainnya. Acara berlangsung selama kurang lebih 2 jam dengan tema: Buku Bekal Anak Bertumbuh dengan pembicara yaitu Mbak Elsa dan ibu Roosie Setiawan.
Sebelum
ngobrol bareng dengan pemateri, panitia memutar sebuah video mengenai Let’s
Read Indonesia . Di dalam video diperlihatkan bagaimana proses pembuatan
sebuah cerita beserta ilustrasi gambarnya sebelum cerita tersebut diterbitkan.
Para penulis dan ilustrator saling sharing dalam aktivitas yang dinamai book lab agar
menghasilkan cerita bergambar yang bagus.
Banyak buku
yang bisa dijadikan sumber bacaan anak. Apalagi jaman sekarang buku bacaan anak
sudah banyak variasinya dengan ilustrasi gambar dan warna-warna yang bagus.
Selain buku berbentuk fisik, buku digital juga bisa menjadi pilihan. Nah, Let’s
read hadir untuk memudahkan dan membuat anak Indonesia gemar membaca.
Apa sih Let’s Read?
Selaku Social Media Konten Development dari the Asia Foundation Indonesia , Mbak Elsa Agustine menjelaskan mengenai Let’s Read. Let’s Read merupakan aplikasi perpustakaan digital buku cerita anak persembahan komunitas literasi dan the Asia Foundation. Let’s Read hadir di Indonesia sejak tahun 2017. Kumpulan cerita di Let's Read sendiri merupakan kontribusi dari beberapa negara yang kemudian diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa.
Nah, setelah ngobrol mengenai Let's Read, Pemateri selanjutnya adalah Ibu Roosie Setiawan , Founder Reading Bugs dan Penggagas komunitas Read Aloud Indonesia.
Ibu Roosie Setiawan |
Komunitas ini memiliki visi dan misi yang sangat mulia. Visinya adalah membuat anak Indonesia menjadi pembaca sepanjang hayat. Sedangkan misinya adalah menjadikan read aloud sebagai budaya di keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sebelum sharing lebih banyak, Ibu Roosie mencoba membacakan cerita dari
Let’s Read yang berjudul “Daisy yang hebat” dengan cara membaca nyaring. Dari
situ terlihat perbedaan antara membaca nyaring dan membaca biasa. Sebagai penyimak,
ternyata lebih asyik mendengarkan cerita yang dibacakan nyaring. Serasa ikut "nyemplung" dalam suasana cerita. Hmmm.. ilmu baru nih. Next, akan ngelakuin hal yang sama ke anak.
Mengapa harus membaca Nyaring?
Membaca buku bukan sekedar menghabiskan bacaan sampai selesai namun menikmati prosesnya. Membaca Nyaring bertujuan membangun ketrampilan dasar penting, memperkenalkan kosakata,memberikan model membaca yang lancar dan ekspresif kemudian juga bisa membangun bonding antara anak dan orang tua sehingga terciptalah suasana yang menyenangkan.
Oleh sebab itu menurut buk Roosie membaca nyaring sangatlah penting dilakukan oleh orangtua dan guru kepada anak-anak. Hal ini bisa dilakukan bahkan anak masih di dalam kandungan 3 semester terakhir.
Ketika
membacakan cerita dengan nyaring sebaiknya berikan intonasi dan irama agar
cerita lebih menarik dan mudah dipahami, serta meningkatkan konsentrasi anak.
Tahapan membaca sesuai usia anak |
pilihlah buku bacaan sesuai usianya |