Indahnya masa kanak-kanak Aktivitas bermain merupakan salah satu hal yang paling digemari oleh anak-anak, setuju ya! Inilah dunia mereka, MAIN, MAIN dan MAIN ! Please, jangan larang mereka untuk bermain karena akan mengabaikan salah satu hak anak. Biarkan anak-anak menikmati masa kecilnya dengan segala kepolosan mereka, agar mereka punya kenangan tersendiri saat besar nanti dan tentunya tanpa luput dari pengawasan orang tua.

Masa pertumbuhan tiap anak hanya terjadi satu kali dalam fase kehidupan. Masa ini merupakan kesempatan kita sebagai orang tua untuk menanamkan hal-hal yang positif pada mereka. Ibarat pepatah “Apa yang ditanam, itulah yang dituai”. Jika ingin mencetak generasi yang baik maka ajarkanlah yang baik pula. Sadar atau tidak, sebenarnya anak-anak juga belajar dari apa yang mereka mainkan. So, alangkah baiknya bila anak-anak bermain atau diberikan mainan yang sifatnya bermanfaat serta mengedukasi buat mereka. 

Bermain tidak melulu ada alat mainannya. Bermain juga bisa dilakukan tanpa alat/mainannya. Misalnya bermain tebak-tebakan dengan teman atau orang tua. Permainan ini juga menyenangkan kok. Justru melatih stimulasi otak dan memperkuat bonding antara orang tua dan anak.

Lalu adakah hal lain yang bermanfaat dan menyenangkan buat anak? Tentu ada ya, misalnya membaca sambil berdongeng. Membaca atau mendengar dongeng itu asyik, memainkan imaginasi untuk memahaminya.  Selain itu, membaca merupakan jendela dunia yang juga bagian dari salah satu hak anak untuk mendapatkan pendidikan.Dengan membaca wawasan menjadi luas. Dalam agama yang saya anut yaitu Islam juga ada surat dalam Al-Qur’an yang yang mengharuskan membaca (QS.Iqra’). Baca ! Baca! Dan Bacalah! Dari sini tampak terlihat jelas bahwa membaca itu sangat penting.

Penting sekali membudayakan membaca bagi anak sejak dini. Apalagi  manfaatnya sangat banyak. Beberapa manfaat diantara nya (sumber: alodokter.com) yaitu: Berkenalan dengan kosakata, belajar mengenal konsep, membuat otaknya akif, melatih anak berimajinasi, bekal ketika belajar membaca nanti, membangun kemampuan kognitif (berpikir) anak dan membangun hubungan yang baik antara anak dan orang tua.

Salah satu manfaat membaca

Nggak mudah menumbuhkan minat baca pada anak. Faktanya anak-anak jaman now lebih suka bermain gadget, bahkan sampai ketagihan. Duhh...bakal gawat nih kalau keterusan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, si kecil semakin parah ketagihan bermain game nya. Anak jadi jarang membaca buku. Jujur saya sangat khawatir dengan kondisi seperti ini, mengingat usianya baru menginjak Sekolah Dasar. Seharusnya di usia ini dia rajin membaca untuk memperlancar bacaannya. Nyatanya, game lebih menarik perhatiannya. Tidak mau pasrah dengan keadaan, saya pun mencari ide bagaimana caranya menumbuhkan minat baca pada anak. Akhirnya coba deh pasang aplikasi Let’s Read di smartphone. Ternyata Let’s Read ini mampu menarik perhatiannya.

 

Apa itu Let’s Read ?

Let’s Read adalah perpustakaan digital buku cerita anak yang bisa di download melalui google play secara cuma- cuma alias gratis. Let’s Read berasal dari komunitas literasi dan the Asia Foundation yang dipelopori oleh Books for Asia yang telah berlangsung sejak 1945. 

Misinya yaitu membudayakan kegemaran membaca pada anak Indonesia sejak dini melalui digitalisasi cerita bergambar, mengembangkan cerita rakyat yang kaya kearifan lokal, dan menerjemahkan buku cerita anak berkualitas terbitan dalam dan luar negeri kedalam bahasa nasional. Let’s Read menerima U.S. Library of Congress Literacy Awards atas inovasi dalam promo literasi pada Desember 2017. Banyak cerita atau dongeng menarik di sini. Pasti anak-anak akan suka. Ilustrasi gambar yang menarik membuat cerita dongeng lebih hidup, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu pada anak yang akhirnya akan membuat mereka berimajinasi, berpetualang dan menjelajahi dunia lewat membaca.

 

Banyak pilihan cerita di aplikasi Let's Read

Ilustrasi menjadi magnet cerita atau dongeng

Flashback masa kecil, saya juga salah satu penyuka cerita dongeng. Selalu berharap ada orang yang akan membacakan dongeng. Atau pun membaca buku dongeng sendiri dengan cara meminjam buku ke perpustakaan di sekolah dengan teman-teman. Biasanya kami pergi ke perpustakaan sekolah saat jam istirahat. Kadang- kadang sampai rebutan deh, heheh. Bahkan kami saling pamer gambar-gambar di dalam buku yang kami pinjam. Saat memilih buku, yang saya lihat bukan judulnya akan tetapi hal pertama yang menarik minat saya adalah gambar-gambarnya. Jika gambar-gambarnya saya suka, maka saya akan memilih buku itu untuk dibaca. Hal ini, serupa dengan yang dilakukan si kecil. Ketika saya buka aplikasi Let’s Read, dengan antusias si kecil memilih gambar yang ia suka, untuk dibaca kemudian ceritanya. Nah, dari situ saya menyadari bahwa cerita bergambar dengan paduan warna yang menarik itu mampu menjadi magnet serta menghidupkan suasana atau alur dari dongeng tersebut.

Sampai sekarang saya juga masih suka membaca cerita dongeng atau cerita bergambar. Saat waktu luang, saya gunakan untuk membaca cerita atau dongeng bersama si kecil. Hitung- hitung sekalian mengenalkan anak dengan dongeng melalui cerita bergambar. 

Mengisi waktu luang dengan membaca buku bersama

Gak bingung lagi jika stok buku cerita di rumah sudah habis terbaca. Untungnya sekarang sudah ada aplikasi Let’s Read, baca dongeng jadi gampang. Feedbacknya kami happy, ikatan bonding dengan anak semakin kuat, si kecil semakin lancar membaca, dan dapat memetik pesan moral dari masing-masing cerita. Ayo membaca pakai aplikasi Let’s Read ! Seru deh. Cara pasangnya gampang kok, tinggal klik aja disini. Yuk segera unduh! Gak bakalan nyesel deh.